Aca Minta Bantuan BNP2TKI Mencarikan Karsih/ 3 TKi terancam hukan mati di MALAYSIA



Jakarta: Aca, orang tua seorang TKI yang bekerja di Arab Saudi, Karsih, hari ini Senin (4/7), mendatangi Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). Aca mempertanyakan keberadaan Karsih yang selama 13 tahun tak diketahui nasibnya.

Aca datang ke Kantor BNP2TKI bersama kakak Karsih. Mereka juga didampingi oleh Fraksi Partai Demokrat untuk bertemu Ketua BNP2TKI Jumhur Hidayat. Menanggapi permintan Aca, Jumhur berjanji akan melacak keberadaan Karsih di Arab Saudi, dan akan segera memberikan keterangan secara pasti kepada pihak keluarga.

Data yang diterima BNP2TKI saat ini telah 2 TKI dihukum pancung di Arab Saudi dan sekitar 22 TKI lainya sedang menunggu hukuman pancung. Menurut Jumhur, pihaknya akan terus berupaya memberikan bantuan hukum kepada semua TKI yang berada dalam tuntutan pengadilan.

Sementara itu di Malaysia, tiga orang TKI terancam hukuman mati. Mereka adalah Sukarni, Sujoko, dan Sutanto. Mereka dituduh telah mengeroyok seorang pencuri hingga meninggal dunia.

Kejadian tersebut terjadi saat ada seorang pencuri masuk ke lokasi mereka bekerja. Atas perintah majikan, ketiganya mengeroyok sang pencuri hingga babak belur. Saat dirawat di rumah sakit, pencuri tersebut meninggal dunia. Tiga tki asal Lampung Timur itu pun kemudian ditangkap pada 7 Juli 2010 lalu.

Keluarga ketiga TKI tersebut berharap pemerintah Indonesia dapat membebaskan mereka melalui jalur diplomasi dengan pemerintah Malaysia. Keluarga juga meminta adanya keringanan hukuman mengingat tindakan para TKI itu adalah untuk menyelamatkan aset tempat mereka bekerja.(DSY)

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites